Data dari Departemen Energi AS, yang dirilis Rabu, menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah turun sebesar 9,891 juta barel dalam seminggu hingga 22 Juni, lebih dari tiga kali imbang yang diprediksi oleh para analis.
Selain itu, spekulasi meningkat bahwa setidaknya beberapa sekutu AS akan menyetujui permintaan Gedung Putih untuk menghentikan impor minyak dari Iran pada November. Di Kanada, pasokan sedang terganggu oleh pemadaman listrik dan di Libya ada kekhawatiran bahwa perebutan kekuasaan politik akan mengganggu pasokan dari sana juga.
Hasilnya adalah naiknya harga minyak mentah AS ke lebih dari $ 72 per barel