Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2020

PANTAI JEMBATAN PANJANG MALANG SELATAN

Pantai Jembatan Panjang, secara administratif obyek wisata ini terletak di Desa Sumberbening Kecamatan Bantur Kabupaten Malang. Pantai Jembatan Panjang sendiri lokasinya berdekatan dengan pantai balekambang.

SADAR WISATA UNTUK GO INTERNATIONAL

Pantai Balekambang merupakan pantai pesisir selatan ditepi Samudra Indonesia, secara administratif pantai ini masuk wilayah Dusun Sumber Jambe, Desa Srigonco Kecamatan Bantur Kabupaten Malang. Pantai Balekambang memiliki panorama yang indah dengan gelombang yang panjang dan pasir putih. selain itu pengunjung Pantai Balekambang juga dapat menikmati cahaya merah keemasan saat matahari mulai menyinari bumi, maupun lembayung senja ketika matahari mulai terbenam diufuk barat dari pulau kecil yang ada di pantai ini yang disebut sebagai Pulau Ismoyo. Pulau Ismoyo sendiri merupakan sebuah pulau yang hanya berjarak kurang lebih 100 meter dari bibir pantai, yang sudah difasilitasi dengan jembatan sebagai penghubung. Dipulau kecil ini terdapat Pura Amarta Jati yang merupakan tempat ibadah umat Hindu yang mana Pura Amarta Jati dijadikan sebagai tempat ibadah utama setiap satu tahun sekali tepatnya pada hari raya Nyepi oleh umat Hindu di Kabupaten Malang. Tradisi Nyepi dengan menggelar ritual keaga

PENGAKUAN JURU KUNCI (Gunung Kawi)

           G unung K awi, tidak akan bisa dipisahkan dari hal sakral dan mistis yang selama ini sudah menjadi cerita dan legenda yang begitu kental dipahami oleh masyarakat pada umumnya. Mitos yang selama ini berkembang dan sudah menjadi cerita yang turun temurun di masyarakat, bahwa Gunung Kawi merupakan tempat pesugihan yang begitu dikeramatkan oleh masyarakat sekitar maupun yang meyakininya.      Gunung Kawi merupakan gunung berapi yang sudah tidak aktif lagi, dengan ketinggian 2,551 Mdpl, terletak didesa Wonosari kecamatan Wonosari kabupaten Malang. Dengan ditangkapnya Pangeran Diponegoro pada tahun 1830, sebagian pengikutnya melarikan diri ke Jawa Timur. Kyai Zakaria II yang menjadi penasehat spiritual Pangeran Diponegoro mengganti namanya menjadi Eyang Djoego, ia mengungsi ketimur melewati berbagai tempat hingga akhirnya tiba didesa Sanan Kesamben Blitar sekitar tahun 1840. Sekitar satu dekade pertama Eyang Djoego membuka padepokan dan menerima murid yang salah satu diantaranya m